OHMMETER DAN GALVANOMETER
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan kesehatan
kepada kita semua, sehingga kita dapat melaksanakan suatu proses pembelajaran
sebagaimana yang terlaksana seperti sekarang ini.
Dalam
Makalah ini, saya mencoba membuat suatu pembahasan menganai alat ukur Ohmmeter dan Galvanometer yang
dapat saya sajikan yaitu beberapa defenisi- defenisi dan berbagai gambar
yang diselesaikan langkah demi langkah,
dan diberi komentar.
Makalah ini sangat sederhana dan masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, untuk membantu kesempurnaan Makalah
ini, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
terutamaibu guru. Selain itu atas kekurangan-kekurangan
yang ada didalam Makalah ini maka saya juga memohon maaf yang sebesar-
besarnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PEMBAHASAN 1
1.
Deskripsi Alat Ukur 1
2.
Gambar Alat Ukur 3
3.
Bagian Alat Ukur dan Fungsinya 4
4.
Fungsi Alat ukur 8
5. Cara
Penggunaan 9
DAFTAR
PUSTAKA 18
PEMBAHASAN
1.
DESKRIPSI ALAT
UKUR
A.
OHM METER
Ohm-meter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam
suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini
dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter
ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat
pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
Desain asli dari
ohmmeter menyediakan baterai kecil untuk menahan arus listrik. Ini
menggunakan galvanometer untuk mengukur arus listrik melalui hambatan. Skala
dari galvanometer ditandai pada ohm, karena voltase tetap dari baterai
memastikan bahwa hambatan menurun, arus yang melalui meter akan meningkat.
Ohmmeter dari sirkui itu sendiri, oleh karena itu mereka tidak dapat digunakan
tanpa sirkuit yang terakit.
Tipe yang lebih
akurat dari ohmmeter memiliki sirkuit elektronik yang melewati arus constant
(I) melalui hambatan, dan sirkuti lainnya yang mengukur voltase (V) melalui
hambatan. Menurut persamaan berikut, yang berasal dari hukum Ohm, nilai dari
hambatan (R) dapat ditulis dengan:
V menyatakan
potensial listrik (voltase/tegangan) dan I menyatakan besarnya arus listrik
yang mengalir.
Untuk pengukuran
tingkat tinggi tipe meteran yang ada di atas sangat tidak memadai. Ini karena
pembacaan meteran adalah jumlah dari hambatan pengukuran timah, hambatan kontak
dan hambatannya diukur. Untuk mengurangi efek ini, ohmmeter yang teliti untuk
mengukur voltase melalui resistor. Dengan tipe dari meteran ini, setiap arus
voltase turun dikarenakan hambatan dari gulungan pertama dari timah dan
hubungan hambatan mereka diabaikan oleh meteran. Teknik pengukuran empat
terminal ini dinamakan pengukuran Kelvin, setelah metode William Thomson, yang
menemukan Jembatan Kelvin pada tahun 1861 untuk mengukur hambatan yang sangat
rendah. Metode empat terminal ini dapat juga digunakan untuk melakukan
pengukuran akurat dari hambatan tingkat rendah.
B.
GALVANOMETER
Galvanometer adalah alat
pengukur kuat arus
yang sangat lemah. Cara kerjanya sama dengan Amperemeter, Voltmeter, dan Ohmmeter. Ketiga alat itu cara kerjanya sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam
magnet dapat berubaha karena arus listrik yang mengalir ke dalamnya.
Galvanometer itu merupakan alat ukur listrik yang digunakn untuk
mengukur kuat arus dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer
tidak dapat digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik
yang relatif besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung .
Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial
listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal
(pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut
hambatan shunt)
2.
GAMBAR ALAT UKUR
1.
OHM METER
2.
GALVANOMETER
1.
BAGIAN ALAT UKUR
DAN FUNGSINYA
A.
OHMMETER
Dari gambar diatas, dapat
dijelaskan bagian-bagian dan
fungsinya :
(1) Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
(2) Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar pemilih diputar pada posisi W (Ohm), test lead + (merah dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur kedudukan 0 W diputar ke kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada kedudukan 0 W.
fungsinya :
(1) Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
(2) Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar pemilih diputar pada posisi W (Ohm), test lead + (merah dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur kedudukan 0 W diputar ke kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada kedudukan 0 W.
(3) Saklar pemilih (Range Selector Switch),
berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter
biasanya terdiri dari empat posisi
pengukuran, yaitu :
(4) Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan K W
(5) Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
(6) Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur :10; 50; 250; 500; dan 1000.
(7) Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
(8) Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.
(9) Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
(10) Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub - yang
berwarna hitam.
(11) Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
(12) Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter.
(13) Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
(14) Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
pengukuran, yaitu :
(4) Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10; dan K W
(5) Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
(6) Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur :10; 50; 250; 500; dan 1000.
(7) Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
(8) Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.
(9) Lubang kutub + (V A W Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
(10) Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub - yang
berwarna hitam.
(11) Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
(12) Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter.
(13) Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
(14) Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
B.
GALVANOMETER
Tegangan yang diukur sekitar 1 volt
Tegangan yang diukur sekitar 24 volt, dan
galvanometer RUSAK!
Galvanometer bisa digunakan
untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika pada
galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut
hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt).
GALVANOMETER
dengan HAMBATAN SHUNT
Galvanometer dengan
hambatan shunt adalah ampermeter. Dalam pemasangannya, ampermeter ini harus
dihubungkan paralel dengan sebuah hambatan shunt Rsh. Pemasangan hambatan shunt
ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan batas ukur galvanometer agar dapat
mengukur kuat arus listrik yang lebih besar dari nilai standarnya.
Comments
harusnya itu multimeter
dan multimeter itu gabungan antara amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter
terimakasih