PERKEMBANGAN POLITIK DALAM KEMERDEKAAN INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
1.
Pelakasanaan demokrasi liberal merupakan
konstitusi yang berlaku undang-undang dasar sementara 1950 yang bernafaskan
semangat liberal
2.
kabinet Natsir merupakan cabinet kualisi yang di
pimpin oleh masyumi
3.
kabinet wilopo merupakan koalisi antara PNI dan
masyumi
4.
kabinet sukiman merupakan cabinet koalisi dua partai terbesar
B. Rumusan
masalah
1.
Sebutkan program-program kabinet karya, yang
yang terdapat 5 pasal ?
2.
Sebutkan program-program kabinet Ali sastroamidjo II?
3.
Sebutkan dekrit yang di keluarkan oleh presiden
soekarno pada tanggal 05 juli 1959 ?
4.
Kapankah presiden soekarno mengajukan
konsepsi yang berisi bentuk cabinet dan
bentuk Dewan Nasional
C. Tujuan
penulisan
Untuk
mengetahui lebih jauh apah itu perkembangan politik dalam upaya mengisi
kemerdekaan Indonesia , diantaranya
1.
Masa demokrasi liberal
2.
Pemilihan umum
3.
Masa demokrasi
D. Manfaat
penulisan
Penulisan
makalah ini bermanfaat dalam mengembangkan bakat dan keterampilan , aspirasi dan aspresiasi siswa, menambah
pengetahuan dan wawasan siswa yang bekaitan dengan hal-hal yang berhubungan
mata pelajaran sejarah, yakni : PERKEMBANGAN POLITIK DALAM KEMERDEKAAN
INDONESIA
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASA
DEMOKRASI LIBERAL
Pelaksanaan
demokrasi liberal secara yuridis formal adalah wajar sebab sesuai dengan
konstitusi yang berlaku yakni, undang-undang dasar sementara 1950 yang
bernafaskan semangat liberal. Kondisi seperti itu sudah di rintids sejak di
keluarkannya maklumat pemerintah pada tanggal 16 oktober 1945 tentang perubahan status KNIP dan
maklumat pada tanggal 03 November 1945 tentang pembentukan partai-partai
politik di Indonesia . Kemudian terbukti bahwa demokrasi parlementer atau
liberal yang meniru sistem parlementer model eropa barat kurang sesuai dengan
kondisi politik dan karakter rakyat Indonesia . Namun demikian , tercatat bahwa
Indonesia perna menerapkan sistem demokrasi liberal antara tahun 1950 sampai
dengan tahun 1959 merupakan masa berkibranya
partai-partai politik pada pemerintahan Indonesia. Pada masa ini terjadi
pergantian cabinet, partai-partai politik terkuat mengambil alih kekuasaan.
Hampir setiap
tahunnya terjadi pergantian cabinet . Masa pemerintahan cabinet tidak ada yang
berumur panjang, sehingga masing-masing cabinet yang berkuasa tidak dapat
melaksanakan seluruh programnya. Keadaan ini menimbulkanketidakstabilan
dalambidang politik, ekonomi sosial,dan keamanan cabinet-kabinet yang pernah
berkuasa setelah penyerahan kedaulatan dari tangan belanda adalah sebagai
berikut:
·
Kabinet Natsir 06 september 1950 – 21 maret 1951
Cabinet natsir mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh terkenal yang memiliki keahlian
dan reputasi tinggi seperti sri sultan Hamengku BUwono IX, Mr. Asat, Mr. Moh
Roem, Ir.DJUANDA DAN Dr. sumitro Djojohadokusumo.
Program pokok dari cabinet Natsir adalah sebagai
bbberikut:
1.
Menggiatkan usaha keamanandan ketentaraan
2.
Konsulidasi dan menyempurnakan pemerintahan
3.
Menyempurnakan organisasi angkatan perang
4.
Mengembangkan dan memperkuat ekonomi kerakyatan
5.
Memperjuangkan penyelesaian masalah irian baratt
·
Kabinet sukiman
12 April 1951 – 03 April 199952
Kedudukan cabinet sukiman semakin tidak stabil karena
hubunyang dengan militer yang kurang baik , terutama yang terlihat dari sikap
pemerintah menghadapi pemberontakan yang terjadi di jawa barat , jawa tengah,
Sulawesi selatan yang kurang tegas. Selanjutnya kedudukan cabinet sukiman semakkin bertabah goyah akibat
adanya pertukaran nota antara menteri luar negeri subardjo dengan duta besar
amerika serikat merle cochan mengenai bantuan ekonomi dan meliter
berdasarkan ikatan Mutual Security Act ATAU UNDANG –UNDANG kerja sama keamanan .
kerja sama itu
di nilai sangat merugikan politik luar negri bebas –aktif yang dianut
Indonesia , karena harus lebih memerhatikan kepentingan amerika serikat.
·
Kabinet wilopo 03 April 1952 – 03 juli 1953,
setelah cabinet sukiman jatuh digantikan oleh cabinet wilopo. Kabinet wilopo
mendapatkan dukungan dari PNI Masyumi.
·
Cabinet ali sastroamidjojo I , 31 juli 1953 – 12
Agustus 1955.
Setelah cabinet wilopo mmundur , terbentuk cabinet baru
yaitu cabinet Ali sastromidjojo. Kabinet Ali mendapatkan dukungan dari PNI dan
NU, sedangkan masyumi memili sebagai oposisi.
Cabinet ali mempunyai program empat pasal:
1.
Program dalam negeri antara lain meningkatkan
keamanan dan kemakmuran dan segalalah penyelenggaraan pemilihan umum
2.
Pelaksanaan irian barat secepatnya
3.
Program luar negeri, antara lain pelaksanaan
politik bebas-aktif dan peninjauan Kembali persetujuan KMB
4.
Penyelesaian pertikaian politik
·
kabinet burhanuddin harahap 12 Agustus 1955 – 03
Maret 1956
Burhanuddin Harahap berasal dari Masyumi , sedangkan PNI
memilih membentuk oposisi
Kabinet BurhanuddinHarahap adalah penyelenggaran
pemilihan umum untuk pertama kalinya bagi bangsa Indonesia . pemilihan
berlangsung pada tanggal 29 september 1955 untuk memilih anggota DPR dan
tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota konstituente.
Peristiwa
tanggal 27 juni 1955 yang menjadi penyebab kegagalan dari kabinet Ali berhasil
di selesaikan dengan mengembalikan posisi Nasution sebagai KSAD.
·
kabinet Ali sastromidjojo II, 20 maret 1956 – 14
maret 1957.
Program dari kabinet Ali
Sastromidjojo adalah sebagai berikut:
1.
pembatalan KMB
2.
Perjuangan mengembalikan irian barat ke pangkuan
republic Indonesia
3.
Pemulihan keamanan dan ketertiban , pembangunan
ekonomi , keungan, industry, perhubungan , pendidikan dan pertanian
4.
Melaksanakan keputusan konferensi Asia –AFRIKA
·
Kabinet karya 09 April 1957- 10 juli 1959 ,
kabinet karya resmi di lantik pada tanggal 09 April 1957 dalam situasi Negara
yang sangat memprihatinkan. Untuk mengatasi masalah tersebut , kabinet karya menyusu
5 pasal yang di sebut pancakarya .program-program
dari kabinet ini diantaranya sebagai berikut:
1.
Membentuk dewan nasional
2.
Normalisasi keadaan republik
3.
Melancarkan pelaksanaan pembatalan persetujuan
KMB
4.
Memperjuangkan irian barat
5.
Mempercepat proses pembangunan
B.
PEMILIHAN UMUM
1955
1.
Latar belakang pelaksanaan pemilihan umum tahun
1955
Pemilihan umum merupakan salah satu
prasyarat agar sistem pemerintahan yang demokratis bisa berfungsi. Pemilihan
umum tercantum sebagai salah satu program dari kabinet parlementar republik Indonesia.
2.
Pelaksanaan pemilihan umum tahun 1955
Setelah kabinet Ali wongso berakhir ,
Moh.Hatta menunjuk Burhanuddin Harahap untuk menyusun cabinet.
Akhirnya pada tanggal 29 septembar
1955, pemilihan umum dapat terlaksana . lebih dari 39 juta rakyat Indonesia
memberikan hak suaranya di kotak-kotak suara. Hasil dari pemilihan umum pertama
itu , ternyata dimenangkan oleh empat partai yaitu, PNI, Masyumi, NU, dan PKI
3.
Perkembangan pemerintahan setelah pemilihan umum
1955
Keadaan politik setelah pemilihan
umum 1955 di bidang pemerintahan terjadi ketegangan-ketegangan akibat banyaknya
mutasi yang dilakukan dibeberapa kementrian, seperti pada kementrian dalam
negeri, kementrian luar negeri, dan kementrian perekonomian.
Pada tanggal 08 maret itu juga
presiden soekarno langsung menunjuk Ali sastromidjojo untuk membentuk kabinet
baru. Pada tanggal 20 maret 1956, secara resmi di umumkan cabinet baru yang di
sebut kabinet Ali sastromidjojo II
C.
MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Ketegangan
politik yang terjadi pasca pemilihan umum 1955 membuat situasi politik yang
tidak menentu . kekacauan politik ini membuat keadaan Negara manjadi dalam
keadaan darurat.
Berikut
latar belakang munculnya penerapan demokrasi terpinpin oleh presiden soekarno.
1.
Konstituente gagal menyusun undang undan dasar
baru
Pada bulan februari 1957, presiden
soekarno memanggil semua pejabat sipl dan militer beserta semua pinpinan partai
politik ke istana merdeka. Dalam pertemuan itu untuk pertama kalinya presiden
soekarno mengajukan konsepsi yang berisi antara lain sebagai berikut.
·
dibentuk kabinet gotong-royong yang terdiri dari
wakil-wakil semua partai ditambah dengan golongan fungsional
·
dibentuk dewan nasional
dalam situasi dan kondisi seperti
itu, beberapa partai politik mengajukan usul kepada preisden soekarnoagar
mendekritkan berlakunya kembali UUD 1945 dan pembubaran
konstituante.Pemberlakuan kembali Undang-Undaang dasar 1945 merupakan langkah
terbaik untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional. Oleh karena itu,pada
tanggal 5 juli 1959,Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang berisi sebagai
berikut.
1.
pembubaran konstituante
2.
Berlakunya kembali UUD1945
3.
Tidak berlakunya UUDS 1950
4.
Pembentukan MPRS dan DPAS
2.
Pengaruh dekrit presiden
Hal-hal ini terlihat dengan jelas
dari masalah-masalah sebagai berikut.
·
Kedudukan Presiden berdasarkan UUD
1945,kedudukan presiden berada di bawah MPR.Akan tetapi,pada kenyataannya MPRS
tunduk kepada presiden.presiden menentukan apa yang harus diputuskan oleh MPRS
·
Pembentukan MPRS presiden soekarno juga membentuk
MPRS berdasarkan penetapan presiden no.2 tahun 1959.tindakan yang dilakukan
oleh presiden soekarno itu bertentangan dengan UUD 1945 karena dalam UUD 1945
telah ditetapkan bahwa pengangkatan anggota MPR sebagai lembaga tertinggi
Negara harus melalui pemilihan umum sehingga partai-partai yang terpilih oleh
rakyat memilih anggota-anggotanya yang duduk di MPR.
·
Manifesto politik Republik Indonesia pidato
presiden pada tanggal 17 agustus 1959 berjudul, Penemuan Kembali Revolusi Kita dikenaldengan manifesto politik republic Indonesia.atas usulan dari DPA yang
bersidang tanggal 23-25 september 1959 agar manifesto politik republic
Indonesia itu dijadikan garis-garis besar haluan Negara.
·
Pembubaran DPR dan hasil pemilu dan pembetukan
DPR-GR anggota DPR hasil pemilu tahun 1955 mencobah menjalankan fungsinya
dengan menolak RAPBN yang diajukan oleh presiden . sebagai akibat dari
penolakan itu, DPR hasil pemilu di bubarkan dan di ganti dengan pembentuka
DPR-GR , demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin, dan kepribadian Indonesia
Arah politik luar negeri Indonesia terjadi penyimpangan dari politik luar
negeri bebas aktif menjadi condong pada salah satu poros . pada masa itu di
berlakukan politik konprontasi yang di arahkan
pada Negara-negara kavitalis.,Seperti Negara-negara eropa barat dan
amerika serikat.
Dalam rangka konprontasi itu presiden soekarno mengummumkan dwi komando
rakyat , dwi kora pada tanggal 3 mei
1964 yang isinya sebagai berikut:
·
Terhebat ketahanan revolusi Indonesia bantu
perjuangan rakyat malaisia untuk membebaskan diri dari nekolim inggris
3.
Kehidupan politik di masa demokrasi terpimpin
Berdasarkan penpres no. 07 tahun 1959
tanggal 31 desember 1959, kehidupan partai politik di tata dengan menetapkan
syarat-syarat yang harus di penuhi oleh partai politik. Partai politik yang
tidak memenuhi syarat di hapuskan , misalnya jumlah anggotanya terlalu sedikit.
Dalam rangka mewujudkan sosialisme
dan kelak komunisme di Indonesia , PKI menempu tindakan-tindakan sebagai
berikut
a. Dalam negeri , berusaha menyusup
kepartai-partai atau organisasi massa yang menjadi lawannya , kemudian memecah
belah. Dibidang pendidikan mengusahakan agar marxisme-marxisme menjadi salah
satu mata pelajaran wajib. Dibidang militer mencoba mengintrinasi para
peristiwa dengan ajaran komunis dan membina sel-sel di kalangan ABRI
b. Luar negeri , berusaha mengubah politik
luar negeri Indonesia yang bebas aktif menjadi politik yang menjurus
kenegara-negara komunis
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, mulai dari
pembahasan pertama sampai dengan pembahasan terakhir kami dapat menyimpulkan
bahwa perkembangan politik dalam kemerdekaan Indonesia sangat berpengaruh
terhadap seluruh masyarakat Indonesia
B. Saran
Kita sebagai bangsa Indonesia marilah
kita meningkatkan pengetahuan untuk mengetahui perkembangan politik dalam
kemerdekaan indonesia
DAFTAR
PUSTAKA
Kartodirijo,
sortono. 1955. Sejarah untuk SMA. Jakarta:penerbit mutiara
Koetoyo, soetrisno.1982.sejarah
Dunia:Jakarta widjaja
Comments