ALAT UKUR ARUS SEARAH
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Proses
pengukuran dalam system tenaga listrik merupakan salah satu prosedur standar yang
harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan,
baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang
diinginkan oleh seorang user.
Kepentingan
alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi. Hampir semua
alat ukur berdasarkan energi elektrik, karena setiap kuantitas fisis mudah
dapat diubah kedalam kuantitas elektrik, seperti tegangan, arus, frekuensi,
perputaran dan lain-lainnya. Misalnya : temperatur yang dulu diukur dengan
sebuah termometer air raksa sekarang dapat diukur dengan thermocople.
Hal
tersebut merupakan salah satu contoh dari kemajuan teknologi dibidang
pengukuran. Pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus
untuk mahasiswa elektro. Karena tanpa pengukuran listrik maka kita akan sangat
sulit untuk mengetahui besaran – besaran listrik yang sangat kita perlukan
dalam membuat suatu perencanaan, pemasangan atau pembuatan barang – barang
elektronika dan listrik.
Mengingat
begitu pentingnya pengukuran listrik, maka dalam makalah ini akan dibahas
mengenai instrument alat ukur arus searah atau arus DC.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
prinsip kerja dari galvanometer dan sesitivitasnya?
2.
Bagaimana
kontruksi, prinsip kerja dan range pengukuran dari amperemeter DC?
3.
Bagaimana
kontruksi dari voltmeter DC?
4.
Bagaimana efek
pembebanan pada voltmeter DC dan amperemeter DC?
C.
Tujuan
1.
Menjelaskan
prinsip kerja dan sensitivitas dari galvanometer.
2.
Menggambarkan
kontruksi, prinsip kerja dan range dari amperemeter DC.
3.
Menjelaskan
kontruksi voltmeter DC.
4.
Menjelaskan efek
pembebanan pada voltmeter DC dan amperemeter DC.
ALAT UKUR ARUS SEARAH
A.
Galvanometer
Istilah galvanometer diambil dari
seorang yang bernama Luivi Galvani. Penggunaan galvanometer yang pertama kali
dilaporkan oleh Johann Schweigger dari Universitas Halle di Nurremberg pada 18
september 1820. Andre-Marie Ampere adalah seorang yang memberi kontribusi dalam
mengembangkan galvanometer. Galvanometer pada umumnya dipakai untuk penunjuk
analog arus searah, dimana arus yang diukur merupakan arus-arus kecil misalnya
yang diperoleh pada pengukuran fluks magnet.
Galvanometer
suspensi adalah jenis alat ukur yang merupakan cikal bakal atau dasar dari
alat-alat ukur arus searah yang menggunakan kumparan gerak (moving coil) bagi
sebagian besar alat-alat ukur arus searah yang digunakan hingga saat ini.
Konstruksi dan prinsip kerjanya adalah sebagai berikut sebuah kumparan dari
kawat halus digantungkan di dalam sebuah medan magnet permanen. Bila kumparan
dialiri arus listrik maka kumparan putar akan berputar di dalam medan magnet.
Kawat
gantungan tempat kumparan tersebut menggantung terbuat dari serabut halus yang
berfungsi sebagai pembawa arus listrik dari terminal ke kumparan gerak.
Keelastikannya
dapat membangkitkan suatu torsi yang arahnya berlawanan dengan arah putaran
kumparan hingga suatu saat gaya elektromagnetiknya terimbangi oleh torsi
mekanis dari kawat gantungan. Sebuah galvanometer suspensi, meskipun tidak
termasuk alat ukur yang dapat digunakan secara praktis dan portabel, namun prinsip
kerja dan konstruksinya sama dengan prinsip kerja dan konstruksi yang digunakan
pada alat ukur modern, yaitu berdasarkan prinsip kerja PMMC (Permanent Magnet
Moving Coil). Konstruksi utamanya terdiri atas kumparan yang digantungkan pada
daerah medan magnet dari sebuah magnet permanen yang berbentuk ladam (tapal
kuda). Kumparan gantung digantung sedemikian rupa sehingga dapat berputar bebas
di dalam.
Kedinamisan
dari suatu alat ukur adalah suatu karakteristik yang merujuk pada faktorfaktor
berikut :
a.
Respon atau tanggapannya. Faktor ini berbicara tentang cepat atau lambatnya
reaksi simpangan jarum terhadap perubahan besaran parameter yang sedang
diukurnya. Idealnya suatu alat ukur memiliki kecepatan respon yang tinggi.
b.
Overshoot. Faktor ini berbicara tentang besar kecilnya simpangan jarum dari
kedudukan yang seharusnya ditunjukkan pada saat digunakan mengukur suatu parameter
ukur. Overshoot dari sebuah alat ukur idealnya tidak terlalu besar.
c.
Redaman. Faktor ini menunjuk pada besar kecilnya redaman yaitu terjadi pada
alat ukur sebagai akibat adanya freksi yang terjadi pada komponen yang berputar
terhadap sumbunya. Sebuah alat ukur idealnya memiliki redaman yang rendah.
Sensitivitas
Galvanometer
Ada
empat konsep yang dapat digunakan untuk menyatakan sensitivitas galvanometer
(Galvanometer Sensitivity), yaitu :
1. Sensitivitas
Arus
Sensitivitas arus (Current Sensitivity)
ialah perbandingan diantara simpangan jarum penunjuk galvanometer terhadap arus
listrik yang menghasilkan simpangan tersebut. Besarnya arus listrik biasanya
dalam orde mikroampere (µA). Sedangkan besarnya simpangan dalam orde milimeter
(mm). Jadi untuk galvanometer yang tidak memiliki skala yang dikalibrasi dalam
orde milimeter, harus dikonfersi dulu ke dalam skala mili meter. Secara
matematis, sensitivitas arus dinyatakan dengan :
selengkapnya download disini
Comments