Manfaat Pemisahan Campuran
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang menganugerahkan beraneka
ragam nikmat kepada hambanya membuka peluang waktu dan memudahkan gerak arah,
dalam kreasi ilmiah seperti ini. Shalawat dan taslim kita kirimkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat di seluruh alam ini. 
            Sebagai seorang siswa SMK saya merasa
perlu membuat makalah ini dengan sebaik baiknya, dan pada saat ini saya telah
menyelesaikan penulisan makalah yang sederhana ini meskipun cukup berat tapi akhirnya
dapat terselesaikan.
            Terlaksananya penulisan ini tidak
terlepas dari adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang terkait.
Oleh sebab itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak  yang telah membantu memperlancar
pelaksanaan penulisan ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak/Ibu Guru
selaku yang bertanggung jawab atas mata pelajaran yang diajarkan. Semoga Allah
SWT melipatgandakan pahalanya di dunia dan di akhirat. Amiiiin.
                                                                                                            Pinrang
                                                                                                        Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
 PENGANTAR
 
DAFTAR
 ISI
 
BAB
 I  PENDAHULUAN
A.    Latar
 Belakang
 
B.     Rumusan
 Masalah
 
BAB
 II  PEMBAHASAN
A.    Metode
 Pemisahan Campuran
 
B.     Dasar-Dasar Metode Pemisahan
 
 
C.     Jenis-jenis Pemisahan
D.    Asar Pemisahan Campuran
E.     Proses
Pemisahan Campuran...………...…………………………………………………….
BAB
I
PENDAHULUAN
PEMISAHAN
CAMPURAN 
Dalam  Kimia 
dan  teknik  kimia, 
proses  pemisahan  digunakan 
untuk mendapatkan  dua  atau 
lebih  produk  yang 
lebih  murni  dari 
suatu  campuran senyawa kimia.
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang  tidak 
murni.  Biasanya,  suatu 
senyawa  kimia  berada 
dalam  keadaantercampur  dengan 
senyawa  lain.  Untuk 
beberapa  keperluan  seperti 
sintesis senyawa  kimia  yang 
memerlukan  bahan  baku 
senyawa  kimia  dalam 
keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian
tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam
bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada
proses pengolahan minyak  bumi.  Minyak 
bumi  merupakan  campuran 
berbagai  jenis  hidrokarbon. Pemanfaatan  hidrokarbon-hidrokarbon  penyusun 
minyak  bumi  akan 
lebihberharga  bila  memiliki 
kemurnian  yang  tinggi. 
Proses  pemisahan  minyak 
bumi menjadi 
komponen-komponennya  akan  menghasilkan 
produk  LPG,  solar, 
avtur, pelumas, dan aspal. Secara 
mendasar,  proses  pemisahan 
dapat  diterangkan  sebagai 
proses perpindahan  massa.  Proses 
pemisahan  sendiri  dapat 
diklasifikasikan  menjadi proses
pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang  digunakan 
bergantung  pada  kondisi 
yang  dihadapi.  Pemisahan 
secara mekanis  dilakukan  kapanpun 
memungkinkan  karena  biaya 
operasinya  lebih murah  dari 
pemisahan  secara  kimiawi. 
Untuk  campuran  yang 
tidak  dapat dipisahkan melalui
proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan
kimiawi harus dilakukan.  Proses  pemisahan 
suatu  campuran  dapat 
dilakukan  dengan  berbagai 
metode.  Metode  pemisahan 
yang  dipilih  bergantung 
pada  fasa  komponen 
penyusun  campuran.  Suatu 
campuran  dapat  berupa 
campuran  homogen  (satu 
fasa)  atau  campuran 
heterogen  (lebih  dari 
satu  fasa).  Suatu 
campuran  heterogen  dapat  mengandung
dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas,
gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua  atau 
lebih  proses  pemisahan 
harus  dikombinasikan  untuk 
mendapatkan  hasil pemisahan yang
diinginkan. 
BAB
II
PEMBAHASAN
METODE
PEMISAHAN CAMPURAN 
Metode pemisahan
merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau  memurnikan 
suatu  senyawa  atau 
skelompok  senyawa  yang 
mempunyai  susunan  kimia 
yang  berkaitan  dari 
suatu  bahan,  baik 
dalam  skala  laboratorium 
maupun  skala  industri. 
Metode  pemisahan  bertujuan 
untuk  mendapatkan  zat 
murni  atau  beberapa 
zat  murni  dari 
suatu  campuran,  sering 
disebut  sebagai  pemurnian 
dan  juga  untuk 
mengetahui  keberadaan  suatu 
zat  dalam  suatu 
sampel  (analisis  laboratorium). 
Berdasarkan tahap
proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi  dua 
golongan,  yaitu  metode 
pemisahan  sederhana  dan 
metode  pemisahan kompleks. 
1.  Metode Pemisahan Sederhana 
Metode
pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu  tahap. 
Proses  ini  terbatas 
untuk  memisahkan  campuran 
atau  larutan  yang  relatif
sederhana. 
2.  Metode Pemisahan Kompleks 
Metode  pemisahan 
kompleks  memerlukan  beberapa 
tahapan  kerja, diantaranya  penambahan 
bahan  tertentu,pengaturan  proses 
mekanik  alat,  dan 
reaksi-reaksi  kimia  yang 
diperlukan.  Metode  ini 
biasanya  menggabungkan dua atau
lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan  bijih dari pertambangan memerlukan proses
pemisahan kompleks. 
Keadaan
zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn  untuk 
menghindari  kesalahan  pemilihan 
metode  pemisahan  yang 
akan  menimbulkan kerusakan hasil
atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang  perlu diperhatikan antara lain : 
1.   Keadaan
zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam  sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara
kimia, dan sebagainya. 
2.   Kadar 
zat  yang  diinginkan 
terhadap campurannya,  apakah  kadarnya 
kecil  atau besar. 
  3. 
Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat
tidak  tahan  panas, 
   mudah  menguap, 
kelarutan  terhadap  pelarut 
tertentu,  titik  didih, dan sebagainya. 
4.
  Standar kemurnian yang  diinginkan. Kemurnian 100%  memerlukan tahap  yang berbeda dengan 96%. 
5.  Zat pencemar dan campurannya yang mengotori
beserta sifatnya. 
6.  Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan
biaya proses pemisahan.
DASAR-DASAR
METODE PEMISAHAN 
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena
mempunyai perbedaan sifat. 
Hal  ini  dinamakan 
dasr  pemisahan.  Beberapa 
dasar  pemisahan  campuran 
antara 
lain sebagai berikut : 
1.
  Ukuran partikel, bila ukuran partikel zat yang
diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencmpur) dapat
dipisahkan dengan metode filtrasi 
(penyaringan).  jika  partikel 
zat  hasil  lebih  kecil  daripada 
zat  pencampurnya,  maka 
dapat  dipilih  penyring 
atau  media  berpori 
yang  sesuai dengan ukuran
partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan
zat pencampurnya akan terhalang. 
2.  Titik 
didih,  bila  antara 
zat  hasil  dan 
zat  pencampur  memiliki 
titik  didih  yang 
jauh  berbeda  dapat 
dipishkan  dengan  metode 
destilasi.  Apabila  titik  didih  zat 
hasil  lebih  rendah 
daripada  zat  pencampur, 
maka  bahan  dipanaskan 
antara  suhu  didih 
zat  hasil  dan 
di  bawah  suhu 
didih  zat  pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap,
sedangkan zat pencampur tetap  dalam  keadaan 
cair  dan  sedikit 
menguap  ketika  titik 
didihnya terlewati.  Proses  pemisahan 
dengan  dasar  perbedaan 
titik  didih  ini 
bila dilakukan  dengan  kontrol 
suhu  yang  ketat 
akan  dapat  memisahkan 
suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol
untuk tidak melewati titik didih campuran. 
3. 
Kelarutan,  suatu  zat 
selalu  memiliki  spesifikasi 
kelarutan  yang  berbeda, artinya  suatu 
zat  selalu  memiliki 
spesifikasi  kelarutan  yang 
berbeda, artinya  suatu  zat 
mungkin  larut  dalam 
pelarut  A  tetapi 
tidak  larut  dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum
pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut 
polar,  misalnya  air, 
dan  pelarut  nonpolar 
(disebut  juga  pelarut organik) seperti alkohol, aseton,
methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan melihat kelarutan suatu
zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam 
campurannya,  maka  kita 
dapat  memisahkan  zat 
yang  diinginkan tersebut dengan
menggunakan pelarut tertentu. 
4. 
Pengendapan, suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda
dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih
besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran  mengandung 
satu  atau  beberapa 
zat  dengan  kecepatan pengendapan  yang 
berbeda  dan  kita 
hanya  menginginkan  salah 
satu  zat, maka dapat dipisahkan
dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun jika  dalm 
campuran  mengandung  lebih 
dari  satu  zat 
yang  akan  kita inginkan, maka digunakan metode
presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi. 
5.  Difusi,
dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi
(bergerak  mengalir  dan 
bercampur)  satu  sama 
lain.  Gerak  partikel 
dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian
rupa (baik besarnya  tegangan  maupun 
kuat  arusnya) akan  menarik 
partikel  zat  hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat
yang murni. Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik
disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis,
yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya 
nukleotida  (satuan  penyusun 
DNA)  dapat  dilakukan 
dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel
agarosa. 
6.  Adsorbsi,
merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat  sehingga 
menempel  pada  permukaan 
dari  bahan  pengadsorbsi. Penggunaan  metode 
ini  diterapkan  pada 
pemurnian  air  dan 
kotoran  renik atau organisme. 
JENIS-JENIS
METODE PEMISAHAN  
•  Filtrasi 
Filtrasi 
atau  penyaringan  merupakan 
metode  pemisahan  untuk memisahkan  zat 
padat  dari  cairannya 
dengan  menggunakan  alat 
berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran
partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat
yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan
pelarut. 
Proses 
filtrasi  yang  dilakukan 
adalah  bahan  harus 
dibuat  dlam  bentuk larutan  atau 
berwujud  cair  kemudian 
disaring.  Hasil  penyaringan 
disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut
residu. (ampas). Metode  ini  dimanfaatkan 
untuk  membersihkan  air 
dari  sampah  pada pengolahan  air, 
menjernihkan  preparat  kimia 
di  laboratorium,
menghilangkan  pirogen  (pengotor) 
pada  air  suntik 
injeksi  dan  obat-obat injeksi,  dan 
membersihkan  sirup  dari 
kotoran  yang  ada 
pada  gula. Penyaringan  di 
laboratorium  dapat  menggunakan 
kertas  saring  dan penyaring buchner. Penyaring buchner
adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat
penghisap. 
•  Sublimasi 
Sublimasi 
merupakan  metode  pemisahan 
campuran  dengan  menguapkan zat  padat 
tanpa  melalui  fasa 
cair  terlebih  dahulu 
sehingga  kotoran  yangtidak menyublim akan tertinggal.
bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim,
seperti kamfer dan iod. 
• 
Kristalisasi  merupakan  metode 
pemisahan  untuk  memperoleh 
zat  padat yang terlarut dalam
suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahandalam  suatu 
pelarut  dan  perbedaan 
titik  beku.  Kristalisasi 
ada  dua  cara yaitu 
kristalisasi  penguapan  dan 
kristalisasi  pendinginan. 
Contoh 
proses  kristalisasi  dalam 
kehidupan  sehari-hari  adalah 
pembuatan garam  dapur  dari 
air  laut.  Mula-mula 
air  laut  ditampung 
dalam  suatu tambak,  kemudian 
dengan  bantuan  sinar 
matahari  dibiarkan  menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan
garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk
mendapatkan garam yang bersih 
diperlukan  proses  rekristalisasi  (pengkristalan  kembali) 
Contoh 
lain  adalah  pembuatan 
gula  putih  dari 
tebu.  Batang  tebu dihancurkan  dan 
diperas  untuk  diambil 
sarinya,  kemudian  diuapkan dengan  penguap 
hampa  udara  sehingga 
air  tebu  tersebut 
menjadi  kental, lewat  jenuh, 
dan  terjadi  pengkristalan 
gula.  Kristal  ini 
kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir. 
•  Destilasi 
Destilasi 
merupakan  metode  pemisahan 
untuk  memperoleh  suatu 
bahan yang  berwujud  cair 
yang  terkotori  oleh 
zat  padat  atau 
bahan  lain  yang mempunyai  titik 
didih  yang  berbeda. 
Dasar  pemisahan  adalah 
titik  didih yang  berbeda. 
Bahan  yang  dipisahkan 
dengan  metode  ini 
adalah  bentuk larutan atau cair,
tahan terhadap pemanasan, dan  perbedaan
titik didihnya tidak  terlalu  dekat. 
Proses  pemisahan  yang 
dilakukan  adalah  bahan campuran  dipanaskan 
pada  suhu  diantara 
titik  didih  bahan 
yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap
dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam
wadah.  Bahan  hasil 
pada  proses  ini 
disebut  destilat,  sedangkan 
sisanya disebut  residu.  Contoh 
destilasi  adalah  proses 
penyulingan  minyak  bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan
memurnikan air minum. 
• Ekstraksi
Ekstraksi 
merupakan  metode  pemisahan 
dengan  melarutkan  bahan campuran  dalam 
pelarut  yang  sesuai. 
Dasar  metode  pemisahan 
ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu. 
•  Adsorbsi 
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk
membersihkan suatu bahan dari 
pengotornya  dengan  cara 
penarikan  bahan  pengadsorbsi 
secara  kuat sehingga  menempel 
pada  permukaan  bahan 
pengadsorbsi.  Penggunaan metode  ini 
dipakai  untuk  memurnikan 
air  dari  kotoran 
renik  atau mikroorganisme,  memutihkan 
gula  yang  berwarna 
coklat  karena  terdapat kotoran. 
• 
Kromatografi 
Kromatografi 
adalah  cara  pemisahan 
berdasarkan  perbedaan  kecepatan perambatan  pelarut 
pada  suatu  lapisan 
zat  tertentu.  Dasar 
pemisahan metode  ini  adalah 
kelarutan  dalam  pelarut 
tertentu,  daya  absorbsi 
oleh bahan  penyerap,  dan 
volatilitas  (daya  penguapan). Contoh  proses kromatografi  sederhana 
adalah  kromatografi  kertas 
untuk  memisahkan tinta. 
ASAR PEMISAHAN CAMPURAN
Zat atau Materi
dapat dipisahkan dari campurannya karena campuran tersebut memiliki perbedaan
sifat, itulah yang mendasari pemisahan campuran atau dasar pemisahan. Beberapa
dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :
Perbedaan Ukuran Partikel
Jika ukuran partikel suatu zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak
diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode penyaringan (metode
filtrasi). Untuk keperluan ini kita harus menggunakan penyaring dengan ukuran
yang sesuai. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan disebut hasil
penyaringan dan zat pencampurnya akan terhalang dan disebut residu / ampas.
Perbedaan Titik didih
Untuk memisahkan campuran zat yang memiliki perbedaan titik didih, kita dapat
melakukannya dengan metode destilasi. Zat yang memiliki titik didih lebih
tinggi akan lebih dulu menguap. Jika yang kita inginkan adalah zat yang
memiliki titik didih yang lebih tinggi, maka langkah selanjutnya kita mengembunkan
uap dari zat tersebut (pendinginan) dan mengalirkannya ke wadah tertentu. Jika
yang kita inginkan adalah zat yang memiliki titik didih lebih rendah, maka kita
cukup memanaskan campuran tersebut saja, sampai suhu mencapai titik didih zat
yang akan kita cari. Bingung? Untuk lebih detailnya akan saya berikan contohnya
nanti. 
Perbedaan Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat
mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau
sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar
(pelarut yang memiliki kutub), seperti air, dan pelarut nonpolar (disebut juga
pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform,
dan eter. Dengan hal menggunakan perbedaan kelarutan, kita dapat memisahkan
campuran dengan pelarut tertentu.
Perbedaan
Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam larutan yang
berbeda. Zat yang memiliki berat jenis lebih besar daripada pelarutnya akan
mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat
dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, kita dapat melakukan pemisahan
campuran tersebut dengan 
metode
sedimentsi atau sentrifugsi atau pemusingan. Jika dalam campuran terdapat lebih
dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi yang
dikombinasi dengan metode filtrasi.
Difusi (bergerak mengalir dan bercampur)
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi satu sama
lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur
sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik
partikel zat hasil ke arah tertentu untuk memperoleh zat murni. Metode
pemisahan campuran dengan menggunakan bantuan listrik disebut elektrodialisis.
Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat
berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan
elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
Adsorbsi (Penyerapan sampai permukaan)
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga menempel pada
permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada
pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.
PROSES PEMISAHAN
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai jenis hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Pada  proses 
pemisahan  suatu  campuran 
ada  yang  memerlukan 
metode pemisahan,  ada  pula 
yang  dikombinasi  lebih 
dari  satu  jenis 
metode.  Berikut  ini beberapa 
contoh  pemanfaatan  metode 
pemisahan  dengan  menggunakan 
metode pemisahan tertentu. 
1.  Pemurnian
Garam Dapur 
Air  laut  banyak 
mengandung  mineral  terutama 
garam  dapur  (NaCl). 
Petani garam  dapur  memisahkan 
garam  dapur  dengan 
menjemur  air  laut 
pada  sebuah bangunan  yang 
datar  dan  lapang. 
Garam  yang  diperoleh, 
kemudian  diolah  di industri untuk dicuci dan ditambah iodium.
2.  Pemurnian
Air Minum 
Air 
adalah  sumber  kehidupan. 
Air  selalu  diperlukan 
dalam  setiap  bidang kehidupan kita.bagi penduduk
Indonesia, tidak sulit untuk mendapatkan air tawar, namun  di 
daerah  timur  tengah 
sulit  untuk  mendapatkan 
air  tawar.  Mereka melakukan  penyulingan 
(destilasi)  untuk  memperoleh 
air  tawar  secara 
besar-besaran. 
Comments