Manfaat Pemisahan Campuran
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang menganugerahkan beraneka
ragam nikmat kepada hambanya membuka peluang waktu dan memudahkan gerak arah,
dalam kreasi ilmiah seperti ini. Shalawat dan taslim kita kirimkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan rahmat di seluruh alam ini.
Sebagai seorang siswa SMK saya merasa
perlu membuat makalah ini dengan sebaik baiknya, dan pada saat ini saya telah
menyelesaikan penulisan makalah yang sederhana ini meskipun cukup berat tapi akhirnya
dapat terselesaikan.
Terlaksananya penulisan ini tidak
terlepas dari adanya bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang terkait.
Oleh sebab itu, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu memperlancar
pelaksanaan penulisan ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak/Ibu Guru
selaku yang bertanggung jawab atas mata pelajaran yang diajarkan. Semoga Allah
SWT melipatgandakan pahalanya di dunia dan di akhirat. Amiiiin.
Pinrang
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
BAB
II PEMBAHASAN
A. Metode
Pemisahan Campuran
B. Dasar-Dasar Metode Pemisahan
C. Jenis-jenis Pemisahan
D. Asar Pemisahan Campuran
E. Proses
Pemisahan Campuran...………...…………………………………………………….
BAB
I
PENDAHULUAN
PEMISAHAN
CAMPURAN
Dalam Kimia
dan teknik kimia,
proses pemisahan digunakan
untuk mendapatkan dua atau
lebih produk yang
lebih murni dari
suatu campuran senyawa kimia.
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak
murni. Biasanya, suatu
senyawa kimia berada
dalam keadaantercampur dengan
senyawa lain. Untuk
beberapa keperluan seperti
sintesis senyawa kimia yang
memerlukan bahan baku
senyawa kimia dalam
keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian
tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam
bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada
proses pengolahan minyak bumi. Minyak
bumi merupakan campuran
berbagai jenis hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun
minyak bumi akan
lebihberharga bila memiliki
kemurnian yang tinggi.
Proses pemisahan minyak
bumi menjadi
komponen-komponennya akan menghasilkan
produk LPG, solar,
avtur, pelumas, dan aspal. Secara
mendasar, proses pemisahan
dapat diterangkan sebagai
proses perpindahan massa. Proses
pemisahan sendiri dapat
diklasifikasikan menjadi proses
pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan
bergantung pada kondisi
yang dihadapi. Pemisahan
secara mekanis dilakukan kapanpun
memungkinkan karena biaya
operasinya lebih murah dari
pemisahan secara kimiawi.
Untuk campuran yang
tidak dapat dipisahkan melalui
proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan
kimiawi harus dilakukan. Proses pemisahan
suatu campuran dapat
dilakukan dengan berbagai
metode. Metode pemisahan
yang dipilih bergantung
pada fasa komponen
penyusun campuran. Suatu
campuran dapat berupa
campuran homogen (satu
fasa) atau campuran
heterogen (lebih dari
satu fasa). Suatu
campuran heterogen dapat mengandung
dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas,
gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau
lebih proses pemisahan
harus dikombinasikan untuk
mendapatkan hasil pemisahan yang
diinginkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
METODE
PEMISAHAN CAMPURAN
Metode pemisahan
merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau memurnikan
suatu senyawa atau
skelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia
yang berkaitan dari
suatu bahan, baik
dalam skala laboratorium
maupun skala industri.
Metode pemisahan bertujuan
untuk mendapatkan zat
murni atau beberapa
zat murni dari
suatu campuran, sering
disebut sebagai pemurnian
dan juga untuk
mengetahui keberadaan suatu
zat dalam suatu
sampel (analisis laboratorium).
Berdasarkan tahap
proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu metode
pemisahan sederhana dan
metode pemisahan kompleks.
1. Metode Pemisahan Sederhana
Metode
pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap.
Proses ini terbatas
untuk memisahkan campuran
atau larutan yang relatif
sederhana.
2. Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan
kompleks memerlukan beberapa
tahapan kerja, diantaranya penambahan
bahan tertentu,pengaturan proses
mekanik alat, dan
reaksi-reaksi kimia yang
diperlukan. Metode ini
biasanya menggabungkan dua atau
lebih metode sederhana. Contohnya, pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses
pemisahan kompleks.
Keadaan
zat yang diinginkan dan dalam keadaan campuran harus diperhatiakn untuk
menghindari kesalahan pemilihan
metode pemisahan yang
akan menimbulkan kerusakan hasil
atau melainkan tidak berhasil. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Keadaan
zat yang diinginkan terhadap campuran, apakah zat ada di dalam sel makhluk hidup, apakah bahan terikat secara
kimia, dan sebagainya.
2. Kadar
zat yang diinginkan
terhadap campurannya, apakah kadarnya
kecil atau besar.
3.
Sifat khusus dari zat yang diinginkan dan campurannya, misalnya zat
tidak tahan panas,
mudah menguap,
kelarutan terhadap pelarut
tertentu, titik didih, dan sebagainya.
4.
Standar kemurnian yang diinginkan. Kemurnian 100% memerlukan tahap yang berbeda dengan 96%.
5. Zat pencemar dan campurannya yang mengotori
beserta sifatnya.
6. Nilai guna zat yang diinginkan, harga, dan
biaya proses pemisahan.
DASAR-DASAR
METODE PEMISAHAN
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena
mempunyai perbedaan sifat.
Hal ini dinamakan
dasr pemisahan. Beberapa
dasar pemisahan campuran
antara
lain sebagai berikut :
1.
Ukuran partikel, bila ukuran partikel zat yang
diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencmpur) dapat
dipisahkan dengan metode filtrasi
(penyaringan). jika partikel
zat hasil lebih kecil daripada
zat pencampurnya, maka
dapat dipilih penyring
atau media berpori
yang sesuai dengan ukuran
partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan
zat pencampurnya akan terhalang.
2. Titik
didih, bila antara
zat hasil dan
zat pencampur memiliki
titik didih yang
jauh berbeda dapat
dipishkan dengan metode
destilasi. Apabila titik didih zat
hasil lebih rendah
daripada zat pencampur,
maka bahan dipanaskan
antara suhu didih
zat hasil dan
di bawah suhu
didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap,
sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan
cair dan sedikit
menguap ketika titik
didihnya terlewati. Proses pemisahan
dengan dasar perbedaan
titik didih ini
bila dilakukan dengan kontrol
suhu yang ketat
akan dapat memisahkan
suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol
untuk tidak melewati titik didih campuran.
3.
Kelarutan, suatu zat
selalu memiliki spesifikasi
kelarutan yang berbeda, artinya suatu
zat selalu memiliki
spesifikasi kelarutan yang
berbeda, artinya suatu zat
mungkin larut dalam
pelarut A tetapi
tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum
pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut
polar, misalnya air,
dan pelarut nonpolar
(disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton,
methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan melihat kelarutan suatu
zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam
campurannya, maka kita
dapat memisahkan zat
yang diinginkan tersebut dengan
menggunakan pelarut tertentu.
4.
Pengendapan, suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda
dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih
besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung
satu atau beberapa
zat dengan kecepatan pengendapan yang
berbeda dan kita
hanya menginginkan salah
satu zat, maka dapat dipisahkan
dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun jika dalm
campuran mengandung lebih
dari satu zat
yang akan kita inginkan, maka digunakan metode
presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi.
5. Difusi,
dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi
(bergerak mengalir dan
bercampur) satu sama
lain. Gerak partikel
dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur sedemikian
rupa (baik besarnya tegangan maupun
kuat arusnya) akan menarik
partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat
yang murni. Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik
disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis,
yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya
nukleotida (satuan penyusun
DNA) dapat dilakukan
dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel
agarosa.
6. Adsorbsi,
merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan
dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode
ini diterapkan pada
pemurnian air dan
kotoran renik atau organisme.
JENIS-JENIS
METODE PEMISAHAN
• Filtrasi
Filtrasi
atau penyaringan merupakan
metode pemisahan untuk memisahkan zat
padat dari cairannya
dengan menggunakan alat
berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran
partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat
yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan
pelarut.
Proses
filtrasi yang dilakukan
adalah bahan harus
dibuat dlam bentuk larutan atau
berwujud cair kemudian
disaring. Hasil penyaringan
disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut
residu. (ampas). Metode ini dimanfaatkan
untuk membersihkan air
dari sampah pada pengolahan air,
menjernihkan preparat kimia
di laboratorium,
menghilangkan pirogen (pengotor)
pada air suntik
injeksi dan obat-obat injeksi, dan
membersihkan sirup dari
kotoran yang ada
pada gula. Penyaringan di
laboratorium dapat menggunakan
kertas saring dan penyaring buchner. Penyaring buchner
adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat dilengkapi dengan alat
penghisap.
• Sublimasi
Sublimasi
merupakan metode pemisahan
campuran dengan menguapkan zat padat
tanpa melalui fasa
cair terlebih dahulu
sehingga kotoran yangtidak menyublim akan tertinggal.
bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim,
seperti kamfer dan iod.
•
Kristalisasi merupakan metode
pemisahan untuk memperoleh
zat padat yang terlarut dalam
suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahandalam suatu
pelarut dan perbedaan
titik beku. Kristalisasi
ada dua cara yaitu
kristalisasi penguapan dan
kristalisasi pendinginan.
Contoh
proses kristalisasi dalam
kehidupan sehari-hari adalah
pembuatan garam dapur dari
air laut. Mula-mula
air laut ditampung
dalam suatu tambak, kemudian
dengan bantuan sinar
matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan
garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk
mendapatkan garam yang bersih
diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali)
Contoh
lain adalah pembuatan
gula putih dari
tebu. Batang tebu dihancurkan dan
diperas untuk diambil
sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap
hampa udara sehingga
air tebu tersebut
menjadi kental, lewat jenuh,
dan terjadi pengkristalan
gula. Kristal ini
kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
• Destilasi
Destilasi
merupakan metode pemisahan
untuk memperoleh suatu
bahan yang berwujud cair
yang terkotori oleh
zat padat atau
bahan lain yang mempunyai titik
didih yang berbeda.
Dasar pemisahan adalah
titik didih yang berbeda.
Bahan yang dipisahkan
dengan metode ini
adalah bentuk larutan atau cair,
tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan
titik didihnya tidak terlalu dekat.
Proses pemisahan yang
dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan
pada suhu diantara
titik didih bahan
yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap
dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam
wadah. Bahan hasil
pada proses ini
disebut destilat, sedangkan
sisanya disebut residu. Contoh
destilasi adalah proses
penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan
memurnikan air minum.
• Ekstraksi
Ekstraksi
merupakan metode pemisahan
dengan melarutkan bahan campuran dalam
pelarut yang sesuai.
Dasar metode pemisahan
ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
• Adsorbsi
Adsorbsi merupakan metode pemisahan untuk
membersihkan suatu bahan dari
pengotornya dengan cara
penarikan bahan pengadsorbsi
secara kuat sehingga menempel
pada permukaan bahan
pengadsorbsi. Penggunaan metode ini
dipakai untuk memurnikan
air dari kotoran
renik atau mikroorganisme, memutihkan
gula yang berwarna
coklat karena terdapat kotoran.
•
Kromatografi
Kromatografi
adalah cara pemisahan
berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut
pada suatu lapisan
zat tertentu. Dasar
pemisahan metode ini adalah
kelarutan dalam pelarut
tertentu, daya absorbsi
oleh bahan penyerap, dan
volatilitas (daya penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana
adalah kromatografi kertas
untuk memisahkan tinta.
ASAR PEMISAHAN CAMPURAN
Zat atau Materi
dapat dipisahkan dari campurannya karena campuran tersebut memiliki perbedaan
sifat, itulah yang mendasari pemisahan campuran atau dasar pemisahan. Beberapa
dasar pemisahan campuran antara lain sebagai berikut :
Perbedaan Ukuran Partikel
Jika ukuran partikel suatu zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak
diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan dengan metode penyaringan (metode
filtrasi). Untuk keperluan ini kita harus menggunakan penyaring dengan ukuran
yang sesuai. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan disebut hasil
penyaringan dan zat pencampurnya akan terhalang dan disebut residu / ampas.
Perbedaan Titik didih
Untuk memisahkan campuran zat yang memiliki perbedaan titik didih, kita dapat
melakukannya dengan metode destilasi. Zat yang memiliki titik didih lebih
tinggi akan lebih dulu menguap. Jika yang kita inginkan adalah zat yang
memiliki titik didih yang lebih tinggi, maka langkah selanjutnya kita mengembunkan
uap dari zat tersebut (pendinginan) dan mengalirkannya ke wadah tertentu. Jika
yang kita inginkan adalah zat yang memiliki titik didih lebih rendah, maka kita
cukup memanaskan campuran tersebut saja, sampai suhu mencapai titik didih zat
yang akan kita cari. Bingung? Untuk lebih detailnya akan saya berikan contohnya
nanti.
Perbedaan Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat
mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau
sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar
(pelarut yang memiliki kutub), seperti air, dan pelarut nonpolar (disebut juga
pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform,
dan eter. Dengan hal menggunakan perbedaan kelarutan, kita dapat memisahkan
campuran dengan pelarut tertentu.
Perbedaan
Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam larutan yang
berbeda. Zat yang memiliki berat jenis lebih besar daripada pelarutnya akan
mudah mengendap. Bila dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat
dengan kecepatan pengendapan yang berbeda, kita dapat melakukan pemisahan
campuran tersebut dengan
metode
sedimentsi atau sentrifugsi atau pemusingan. Jika dalam campuran terdapat lebih
dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi yang
dikombinasi dengan metode filtrasi.
Difusi (bergerak mengalir dan bercampur)
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi satu sama
lain. Aliran ini dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Listrik yang diatur
sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya) akan menarik
partikel zat hasil ke arah tertentu untuk memperoleh zat murni. Metode
pemisahan campuran dengan menggunakan bantuan listrik disebut elektrodialisis.
Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat
berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan
elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
Adsorbsi (Penyerapan sampai permukaan)
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh zat lain sehingga menempel pada
permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada
pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.
PROSES PEMISAHAN
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai jenis hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Pada proses
pemisahan suatu campuran
ada yang memerlukan
metode pemisahan, ada pula
yang dikombinasi lebih
dari satu jenis
metode. Berikut ini beberapa
contoh pemanfaatan metode
pemisahan dengan menggunakan
metode pemisahan tertentu.
1. Pemurnian
Garam Dapur
Air laut banyak
mengandung mineral terutama
garam dapur (NaCl).
Petani garam dapur memisahkan
garam dapur dengan
menjemur air laut
pada sebuah bangunan yang
datar dan lapang.
Garam yang diperoleh,
kemudian diolah di industri untuk dicuci dan ditambah iodium.
2. Pemurnian
Air Minum
Air
adalah sumber kehidupan.
Air selalu diperlukan
dalam setiap bidang kehidupan kita.bagi penduduk
Indonesia, tidak sulit untuk mendapatkan air tawar, namun di
daerah timur tengah
sulit untuk mendapatkan
air tawar. Mereka melakukan penyulingan
(destilasi) untuk memperoleh
air tawar secara
besar-besaran.
Comments