MAKALAH MODEL ATOM THOMSON
Tugas
Makalah
"MODEL
ATOM THOMSON ”
OLEH
ILYAS
JUMADI
DARMAWAN
DARIUS
AKYAR
TKR 1
TEKNIK KENDERAAN RINGAN
SMK NEGERI 3 PINRANG
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan
saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Pinrang,
7 Desember 2012
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Permasalahan
C. Maksud
Dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan
Teori Atom Thomson
B.
Model Atom Thomson
C.
Teori Atom Thomson
D. Kelebihan
dan Kelemahan Teori Atom Thomson
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun
1897. Penemuan elektron diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William
Crookes. Kemudian J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini
dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini merupakan partikel, sebab dapat
memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode dan anode.
Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar
katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan
negatif dan selanjutnya disebut elektron. Atom merupakan partikel
yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada
partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron
tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori
atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom
Thomson.
B. Permasalahan
Dari
latar belakang yang disebutkan di atas, Penulis menemukan permasalahan yang
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana
perkembangan teori dasar atom Thomson?
2. Bagaimana
perkembangan model atom Thomson?
C. Maksud Dan Tujuan
Karya
tulis diharapkan dapat membantu para pembaca untuk mengetahui lebih mengenai :
1. Perkembangan
teori dasar atom Thomson
- Postulat Dasar Model Atom Thomson
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Teori Atom Thomson
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun
1897. Penemuan elektron diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William
Crookes. Kemudian J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini
dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar
baling-baling yang diletakkan di antara katode dan anode.
Sifat
sinar katode, antara lain:
1. merambat
tegak lurus dari permukaan katode menuju anode;
2. merupakan
radiasi partikel sehingga terbukti dapat memutar baling-baling;
3. bermuatan
listrik negatif sehingga dibelokkan ke kutub listrik positif;
4. dapat
memendarkan berbagai jenis zat, termasuk gelas.
B.
Model
Atom Thomson
Dari hasil percobaan tersebut, J.J.
Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom yang
bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
J.J. Thomson berhasil menentukan perbandingan antara muatan dengan
massa elektron (e/m) sebesar 1,76 ×
108
C/g. Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas Chicago,
berhasil menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6 × 10-19
C. Dengan demikian, maka harga massa 1 elektron dapat ditentukan dari harga
perbandingan muatan dengan massa elektron (e/m).
Nilai
e/m = 1,76 x 108 C/g, maka
Massa 1
elektron =9.11 x 10-28 g
Setelah
penemuan elektron, maka model atom Dalton tidak dapat diterima lagi. Menurut
J.J. Thomson, atom merupakan partikel yang bersifat netral. Karena elektron
bermuatan negatif maka harus ada partikel lain yang dapat menetralkan muatan
negatif tersebut yaitu partikel yang bermuatan positif. Dari penemuannya
tersebut, J.J. Thomson mengemukakan teori atomnya yang dikenal dengan teori
atom Thomson, yaitu:
Atom
merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron
yang bermuatan negatif.
Karena
tersebarnya elektron-elektron di dalam atom bagaikan kismis, sehingga disebut
juga model atom roti kismis.
C. Teori
Atom Thomson
Berdasarkan
percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa/tabung pengawan muatan
(discharge tube) atau tabung sinar katode. Dalam tabung katode tekanan gas
dalam tabung dapat diatur melalui pompa isap (pompa vakum). Pada tekanan cukup
rendah dan tegangan yang cukup tinggi (beberapa ribu volt), gas dalam
tabung akan berpijar dengan cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas
dalam tabung (gas neon berwarna merah, gas natrium berwarna kuning). Jika
tekanan gas dikurangi, maka daerah didepan katode akan menjadi gelap. Daerah
gelap ini akan bertambah jika tekanan gas dalam tabung terus dikurangi,
akhirnya seluruh tabung menjadi gelap, tetapi bagian tabung didepan katode
berpendar dengan warna kehijauan.
Melalui
percobaan dapat ditunjukkan bahwa perpendaran tersebut disebabkan oleh
suatu radiasi yang memancar dari permukaan katode menuju anode. Oleh karena
berasal dari katode, maka radiasi ini disebut sinar katode. Hasil percobaan
tabung katoda ini membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu
atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan
listrik. selanjutnya sinar katode ini merupakan partikel yang bermuatan negatif
dan oleh Thomson partikel ini dinamakan elektron.
D. Kelebihan dan Kelemahan Teori Thomson
·
Kelebihan
Membuktikan adanya partikel lain yang
bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari
suatu unsur.
·
Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat
menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
J.J. Thomson berhasil menentukan perbandingan antara muatan
dengan massa elektron (e/m) sebesar 1,76 × 108 C/g. Kemudian pada tahun 1909,
Robert Millikan dari Universitas Chicago, berhasil menentukan besarnya muatan 1
elektron sebesar 1,6 × 10-19 C. Dengan demikian, maka harga massa 1 elektron
dapat ditentukan dari harga perbandingan muatan dengan massa elektron (e/m).
B.
Saran
Saya sebagai penyusun sadar bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan karena saya memiliki keterbatasan-keterbatasan yang tidak dapat
saya pungkiri,untuk itu saya harapkan kritik dan saran yangmembangun dari dosen
pengampu dan para pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Comments