MAKALAH ANC
ANC
(ANTENATAL CARE)
Di Susun Oleh :
Nama
:
Nim :
YAYASAN PENDIDKAN KURNIA JAYA
AKADEMI KEBIDANA ANDI MAKASSAU
PAREPARE
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ANC ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Pinrang, 21
Maret 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Tujuan
Tujuan umum
Tujuan khusus
BAB II TINJAUAN TEORI
Kehamilan
Konsep dasar Kehamilan
Jenis-jenis kehamilan
Perubahan-Perubahan Maternal
Tanda – tanda dan Gejala saat hamil
Asuhan Antenatal (Antenatal care)
Perencanaan
Pemeriksaan pada ibu hamil
Pemeriksaan Kebidanan
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Pemeriksaan kehamilan
merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan
kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan
kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal
pemeriksaan 3 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester
pertama, trimester kedua dan pada kehamilan trimester ke tiga, itupun jika
kehamilan normal. Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan
sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8 bulan dan seminggu
sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.
Pemeriksaan kehamilan atau ante
natal care (ANC) sangat disarankan bagi para ibu hamil untuk memonitor
kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Pemeriksaan kehamilan adalah
serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan
hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar
tercapai kehamilan yang optimal.
Asuhan Antenatal Care meliputi
pengawasan terhadap kehamilan untuk mendapatkan informasi kesehatan umum ibu,
menegakkan secara dini penyakit yang menyakit kehamilan, menegakkan secara dini
komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan (resiko tinggi,
resiko meragukan, resiko rendah). (Manuaba, 2008).
Pemeriksaan Fisik (Pemeriksaan fisik umum terdiri dari : Keadaan Umum : Compos
mentis atau tampak sakit, pemriksaan : Tekanan Darah, Nadi, Pernafasan, Suhu,
dan berat badan serta hal lain yang perlu dipandang, Pemeriksaan khusus
obstetri ( Inspeksi terdiri Tinggi Fundus Uteri, Keadaan dinding abdomen, Gerak
janin yang tampak), palpasi Menurut leopold, auskultasi, perkusi dan
pemeriksaan penunjang.
Dari pengambilan data subjektif yang dilakukan tanggal 17 november 2011, pukul 10.00 WIB, didapatkan
hasil Ny “N” umur 20 tahun. Ibu datang
ke
RSK.Dr.RIVAI
ABDULLAH Palembang Ruangan KIA, mengaku hamil 9 bulan anak pertama dan gerakan anak
masih dirasakan.
Pengambilan data objektif melalui pemeriksaan umum didapatkan hasil pada Ny
“N” kesadaran :
Compos Mentis, TD : 120/80 Mmhg, RR : 20 x/m, nadi : 78 x/m, suhu : 36,0 0C, BB:
58 kg, TB : 157 cm,
dan dilakukan pemeriksaan khusus melalui inspeksi dari kepala sampai
ekstremitas bawah, secara kesuluruhan, melalui palpasi, Pada
Leopold I : TFU 2 jari dibawah
PX (34 cm) dibagian fundus ibu teraba bokong janin,
Leopold II : Teraba punggung janin
di sisi kanan perut ibu dan bagian terkecil janin di sisi kiri perut ibu, Leopold III : pada bagian
bawah teraba kepala dan belum masuk PAP. Auskultasi : DJJ frekuensi
139 x/m
dan teratur. Perkusi reflek patella kanan (+), kiri (+) normal.
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas maka dapat ditegakkan
diagnosa G1 P0
A0, Hamil 37 minggu 6 hari, punggung kanan, Janin
Tunggal Hidup, Presentasi kepala.
Di Rumah Sakit Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang
di Ruangan KIA diberikan pelayanan berupa timbang Berat Badan, mengukur
Tekanan Darah, Tinggi Fundus Uteri dan pemberian tablet Fe. Temu Wicara Berupa
anamnesa dan Test PMS (Penyakit Menular Seksual) hanya dilakukan bila ada
indikasi atau faktor penunjang lainnya.
Penatalaksanaan yang dilakukan terhadap Ny “N” di RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH
Palembang sudah sesuai dengan teori dan evaluasi setelah dilakukan
penanganan dan asuhan yang tepat, maka ibu merasa tenang dengan kehamilannya
dan akan mengikuti anjuran kesehatan.
Pemeriksaan
kehamilan adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan fositif bagi ibu dan
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi
komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan
memberikan pendidikan. Asuhan antenatal penting untuk menjamin proses alamiah
tetap berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang menjadi
masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara umum sudah diterima
bahwa setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu.
Menurut World health organizations (WHO) tahun 2008,
menyatakan bahwa masih tingginya mortalitas dan morbilitas pada ibu hamil dan
bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. di Negara miskin berkisar
25 – 30% kematian usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan
kehamilan dan persalinan.
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila
ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang
aterm (Guyton, 1997). Sementara menurut manuaba (2005), kehamilan adalah
pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan. menurut Federasi Obstetri Ginekologi
Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi
(sarwono, 2008).
Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu sewaktu hamil
atau dalam waktu 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada
tempat atau usia kehamilan (sarwono, 2008).
Menurut data umum IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Harni Kusmo berdasarkan hasil
survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, penyebab kematian ibu secara
langsung diantaranya perdarahan 30%, Eklampsia 25%, infeksi 12%, abortus 5%,
Partus lama 5%, Emboli obstetric 3%, komplikasi masa nifas 16%, penyebab lain
12% sedangkan penyebab tidak langsungnya seperti terlambat mengenali tanda
bahaya karena tidak mengeteahui tanda kehamilannya dalam resiko tinggi,
terlambat untuk mencapai fasilitas untuk persalinan dan terlambat untuk
mendapatkan pelayanan.
Karena latar belakang tersebutlah maka penulis tertarik
untuk membahas kasus Ny.”N” yang dalam makalah ini berjudul “asuhan Kebidanan
pada Ny.”N” hamil 37 minggu 6 hari di Poliklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH
Palembang tahun 2011 dengan menggunakan metode SOAP.
Tujuan
Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan di ruang Poliklinik KIA RSK.Dr.RIVAI
ABDULLAH Palembang.
Tujuan Khusus
a.
Dapat
melakukan pengkajian data dalam memberikan Asuhan pada Ny. “N” di Poloklinik
KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
b.
Dapat
mengidentifikasi diagnose pada ibu hamil Ny.“N” di Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI
ABDULLAH Palembang.
c.
Dapat
merencanakan Asuhan yang dibutuhkan dan yang akan dilakukan secara menyeluruh
pada ibu hamil Ny.”N” di Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
d.
Dapat
menilai keefektifan dalam perencanaan yang telah dibuat pada ibu hamil Ny.”N”
di Poloklinik KIA RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang.
BAB
II
TINJAUAN
TEORI
Kehamilan
Konsep
dasar Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2005).
Kehamilan adalah peristiwa dimulainya dari ovulasi sampai terjadinya
persalinan adalah kira – kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300
hari (43 minggu). (Mochtar, 2002)
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira – kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini
disebut kehamilan postmatur. Kehamilan 28 dan 36 minggu disebut kehamilan
prematur. Kehamilan yang terakhir ini akan mempengaruhi viabilitas
(kelangsungan hidup) bayi yang dilahirkan, karena bayi yang terlalu muda
mempunyai prognosis buruk (sarwono, 2007).
Menurut sarwono (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu :
·
Kehamilan
triwulan pertama (0-12 minggu)
·
Kehamilan
triwulan kedua (12-18 minggu)
·
Kehamilan
triwulan ketiga (28- 40 minggu)
Dalam triwulan pertama alat – alat mulai dibentuk, dalam
triwulan kedua alat – alat telah dibentuk, tetapi belum sempurna dan viabilitas
janin masih disangsikan. Bila hasil konsepsi dikeluarkan dari kavum uteri pada
kehamilan dibawah 20 minggu disebut abortus (keguguran), bila hal ini terjadi
dibawah 36 minggu disebut partus prematurus (persalnan prematur). Kelahiran
dari 38 minggu sampai 40 minggu disebut partus aterm (sarwono, 2007).
Jenis-jenis
kehamilan
Jenis-jenis Kehamilan menurut prawihardjo adalah :
a.
Kehamilan matur , yaitu kehamilan 37-40
minggu
b.
Kehamilan Postmatur, yaitu kehamilan
lebih dari 43 minggu
c.
Kehamilan Prematur, yaitu kehamilan
antara 28 minggu-36 minggu
(PUSDIKNAKES, 2003)
Perubahan-Perubahan Maternal
Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari.
Selama itu terjadi perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun perkembangan
janin. Janin berkembang dari 2 sel kesuatu bentuk yang mampu hidup diluar
uterus. Badan ibu yang berubah untuk mendukung perkembangan dari kehidupan baru
dan untuk menyiapkan masuknya janin kedunia luar.( Diluar rahim ibunya.).(PUSDIKNAKES, 2003).
1.
Trimester pertama
Tanda fisik
pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah perdarahan sedikit/
spotting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada
lapisan uterus. Jika seseorang ibu mempunyai siklus menstruasi 28 hari, perdarahan
ini terjadi beberapa hari sebelum ia akan mendapat menstruasi. Perdarahan
implantasi ini biasanya kurang dari lamanya menstruasi, perubahan fisik
berikutnya biasanya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa
kelelahan yang kronis atau menetap dan sering kencing. Ibu akan mengalami dua
gejala yang terakhir selama tiga bulan berikutnya. “ morning sickness” atau
mual dan muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin terakhir sampai
12 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus diatas simpisis
pubis bila dirasakan. Ibu biasanya mengalami kanaikan berat badan sekitar 1-2
kg selama trimester pertama. (PUSDIKNAKES, 2003).
2.
Trimester Kedua
Uterus akan terus
tumbuh. Pada usia kehamilan 16 minggu uterus biasanya berada pada pertengahan
antara simpisis pubis dan pusat. Penambahan berat bada sekitar 0,4-0,5
kg/minggu. Ibu mungkin akan mulai merasa mempunyai banyak anergi. Pada usia
kehamilan 20 minggu fundus berada dekat dengan pusat. Payudara mulai
mengeluarkan kolostrum. Ibu merasakan gerakan bayinya, dan juga mengalami
perubahan yang normal pada kulinya meliputi adanya cloasma, linea nigra, dan
strie gravidarum. (PUSDIKNAKES, 2003)
3.
Trimester ketiga
Pada usia
kehamilan 28 minggu fundus berada pada pertengahan antara pusat dan xipoid.
Pada usia kehamilan 32-36 minggu fundus mencapai prosesus xipoid. Payudara
penuh dan nyeri tekan. Sering kencing kembali terjadi. Sekitar usia kehamilan
38 minggu bayi masuk / turun kedalam panggul. Sakit punggungSv dan sering
kencing meningkat. ibu mungkin menjadi sulit tidur. Kontraksi braxton hicks
meningkat. (PUSDIKNAKES, 2003).
Tanda
– tanda dan Gejala saat hamil
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumoulan tanda dan gejala
yang timbul pada wanita hamil, baik fisiologis dan psikologi pada masa
kehamilan
a.
Tanda Tidak Pasti
Perubahan-perubahan
yang dirasakan oleh ibu (subyektif) yang timbul selama kehamilan.
1.
Amenorhoe (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui dengan tanggal
hari pertama haid terkahir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila
persalianan akan terjadi.
2.
Nausea dan Emesis (Mual dan Muntah)
Nausea dan Emesis (Mual dan Muntah)
sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu, keadaan ini disebut Morning
Sickness.
3.
Ngidam
Mengidam sering terjadi pada
bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4.
Pingsan
Sering dijumpai bila berada di
tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ketempat ramai pada bulan
pertama, akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5.
Mammae menjadi tegang dan Membesar
Keadaan ini dipengaruhi oleh hormon
estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae.
6.
Anoreksia (Tidak Nafsu Makan)
Pada bulan-bulan pertama terjadi
anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
7.
Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada
bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang membesar. Pada triwulan
kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari
rongga panggul, pada akhir triwulan gejala bisa tinbul karena janin mulai
keruang panggul dan menekan kembali rongga panggul.
8.
Obstipasi
Obstipasi terjadi karena tonus otot
menurun yang disebabkan oelh pengaruh hormon steroid.
9.
Pigmentasi Kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke
atas
10. Epulis
Apulis adalah suatu hipertrofi
ginggivea, sering terjadi pada triwulan pertama.
11. Varises
Sering terjadi atau dijumpai
padatriwulan terakhir.
b.
Tanda Mungkin Hamil
Perubahan-perubahan yang di observasi oleh pemeriksa
(bersifat obyektif) namun bebrapa dugaan kehamil saja.
1.
Uterus membesar
2.
Tanda hegar 3
3.
Tanda chadwick
4.
Tanda Piscaseck
Uterus membesar kesalah satu jurusan sehingga menonjol jelas kejurusan
pembesaran tersebut.
5. Tanda braxton hicks
Bila uterus
dirangsang mudah berkontraksi
6. Goodelln sign
7. Reaksi kehamilan positif
c. Tanda Pasti Hamil
Tanda-tanda obyektif yang
didapatkan dari pemeriksan yang dapat digunkan unytuk menegakkan diagnosa pada
ibu hamil
1. Terasa gerakan janin
2. Teraba bagian-bagian
janin
3. Denyut jantung janin
4. Terlihat kerangka janin
pada pemeriksaan sinar rontgen.
Asuhan
Antenatal (Antenatal care)
Definisi
Adalah kunjungan ibu hamil ke bidan tahu dokter sedini
mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan
antenatal. Pada stiap kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan
menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik
untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah
atau komplikasi (Saifudin, 2002).
Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil
dangan kegiatan mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain
pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan
dan kesejahteraan umumnya (Salmah, 2006).
Tujuan
1. Memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
2. Meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan sosial ibu dan bayi.
3. Mengenal
secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan
persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan
trauma seminimal mungkin.
5. Mempesiapkan
ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara normal.
7. Menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
8. Menurut
Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui
masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta
menghasilkan bayi yang sehat
Menurut
Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil
sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum
sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:
Sedangkan menurut Manuaba (1998) secara khusus pengawasan antenatal bertujuan untuk:
1. Mengenal
dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan,
dan nifas.
2. Mengenal
dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan, kala nifas.
3. Memberikan
nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas,
laktasi, dan aspek keluarga berencana.
4. Menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
Perencanaan
Menurut saifudin (2002) seorang wanita hamil dianjurkan melakukan
pemeriksaan kehamilan paling sedikit 4 × kunjungan selam periode antenatal:
a. Satu
kali kunjungan selam trimester I (sebelum usia kehamilan 14 minggu).
b. Satu
kali kunjungan selam trimester II (usia kehamilan 14 – 28 minggu).
c. Dua
kali selama trimester III (satu kali pada usia kehamilan ke 36 ). Kecuali jika
ditemukan faktor resiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan
harus lebih sering.
Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
dengan jadwal sebagai berikut : sampai dengan kehamilan 28 minggu periksa empat
minggu sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali,
kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali (Salmah, 2006).
Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sampai kehamilan. sesudah itu, pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah 36 minggu (Sarwono, 1999).
Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sampai kehamilan. sesudah itu, pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, dan sesudah 36 minggu (Sarwono, 1999).
Pemeriksaan
pada ibu hamil
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat
dilakukan dengan beberapa pemeriksaan. Secara umum meliputi pemeriksaan umum
dan pemeriksaan kebidanan. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan
paru-paru, refleks serta tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi,
suhu dan pernafasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk menilai
keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan
bentuk badan. (Hidayat,
A.Aziz Alimul, 2008).
Pemeriksaan Kebidanan
1.
Inspeksi
Dilakukan untuk
menilai keadaan ada tidaknya Cloasma gravidarum pada muka / wajah, pucat atau
tidak pada selaput mata, dan tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah
pemeriksaan pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok
atau kelenjar limfe. Pemeriksaan dada untuk menilai bentuk buah dada dan dan
pigmentasi puting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai apakah perut membesar
ke depan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada
tidaknya strie gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum,
ada tidaknya tanda chadwick dan adanya flour. Kemudian pemeriksaan ekstremitas
untuk menilai ada tidaknya varises. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
2.
Palpasi
Dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan
serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan
dengan menggunakan metode leopold, yakni :
(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
a.
Leopold I
Leopold I digunakan untuk menentukan
usia kehamilan dan bagian apa yang ada di fundus, dengan cara pemeriksa berdiri
sebelah kanan dan ,menghadap kemuka ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada
lutut dan lipat paha, lengkukan jari-jari kedua tangan untuk mengelilingi
bagian atas fundus, lalu tentukan apa yang ada didalam fundus/ bila kepala
sifatnya keras, bundar dan melenting.
b.
Leopold II
Leopold II digunakan untuk menentukan
letak punggung anak dan letak bagian kecil pada anak.
Caranya :
Letakkan kedua tangan pada sisi uterus,
dan tentukan dimanakan bagian terkecil bayi .(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
c.
Leopold III
Leopold III digunakan untuk menentukan
bagian apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau
belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Caranya :
a. Tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu
tangan secara lembut dan masuk kedalam abdomen pasien diatas simpisis pubis.
Kemudian peganglah begian presentasi bayi, lalu bagian apakah yang menjadi
presentasi tersebut. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
d. Leopold IV
Leopold IV digunakan untuk menentukan
apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut kedalam
rongga panggul.
Caranya
:
a. Letakkan kedua tangan disis bawah uterus lalu
b. Tekan kedalam dan gerakkan jari-jari kearah romgga
panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan apakah bagian presentasi telah masuk .
Pemeriksaan ini dilakukan bila kepala masih tinggi, pemeriksaan leopold lengkap
dapat dilakukan bila janin cukup besar, kira-kira bulan ke VI le atas. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008)
3. Auskultasi
Dilakukan umumnya dengan stetoskop
manoaural untuk mendengarkan bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan
anak, bisisng rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat
didengar pada akhir bulan ke -5, walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui
pada akhir bulan ke – 3. bunyi jantung anak dapat terdengar dikiri dan kanan
dibawah tali pusat bila presentasi kepala. Bila terdengar pada pihak berlawanan
dengan bagian kecil, maka anak fleksi dan bila sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat, bunyi
jantung antara 120-160 kali permenit. Bunyi jantung dihitung dengan
mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per menit atau
lebih dari 160 kali per menit. Kemungkinan janin dalam keadaan gawat janin .
selain bunyi jantung anak, dapat didengarkan bising tali pusat seperti meniup.
Kemudian bising rahim seperti bising yang frekuensinya sama seperti denyut nadi
dan bising usus yang sifatnya tidak teratur. (Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
1. Kunjungan
Ante Natal Care (ANC)
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga
professional untuk mendapatkan pelayanan ante natal care (ANC) sesuai standar
yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu
hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tapi ialah setiap
kontaktenaga kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah
dengan ibu hamil tidak memberikan pelayanan ante natal care (ANC) sesuai dengan
standar dapat dianggap sebagai kunjungn ibu hamil (Depkes RI, 2001 : 31)
Layanan
asuhan Standar Antenatal
Pelayanan
asuhan standar antenatal yang termasuk 10 T (Depkes RI, 2009), terdiri dari :
·
Timbang Berat Badan
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 kg sampai 10
kg selama hamil atau terjadi kenaikan BB antar 0,5 kg / minggu.
·
Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90
mmhg, hati – hati adanya hipertensi / preeclampsia.
·
Nilai Status gizi
·
Ukur Tinggi fundus uteri
·
Tentukan presentasi dan denyut
jantung janin (DJJ)
·
Pemberian imunisasi tetanus toksoid
(TT) lengkap
·
Pemberian Tablet Fe zat besi
·
Test laboratorium
·
Test terhadap Penyakit Menular
Seksual (PMS)
·
Temu Wicara dalam rangka persiapan
rujukan
3.
Tanda – tanda bahaya selama
kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah keadaan pada ibu hamil yang
mengancam jiwa janin yang dikandungnya (Saifudin, 2006). Tanda – tanda bahaya
kehamilan adalah :
a) Perdarahan
pervaginam
b) Sakit
kepala yang hebat menetap dan tidak menghilang
c) Perubahan
vital secara tiba – tiba
d) Nyeri
abdomen yang hebat
e) Bayi
kurang bergerak seperti biasa
f) Pembengkakan
wajah dan tangan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kunjungan Antenatal Care
(ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak
ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada
setiap kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data
mengenai kondisi ibu melaui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan
diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny “N” hamil 37 minggu Normal di
RSK.Dr.RIVAI ABDULLAH Palembang Ruangan KIA maka dari hasil praktik pemeriksaan
kehamilan dapat disimpulkan Ny.”N” dalam keadaan baik dan tidak didapati
masalah atau komplikasi yang menyetai kehamilannya
Saran
1. Bagi pihak RS
·
Diharapkan
bagi pihak rumah sakit tetap mempertahankan kelengkapan semua fasilitas sarana
agar asuhan yang diberikan pada ibu hamil dapat tercapai secara menyeluruh.
2. Bagi Institusi Pendidikan
·
Diharapkan
bagi institusi pendidikan selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada
mahasiswi dalam menjalani praktik klinik kebidanan terutama mengenai hal-hal
baru yang ditemui mahasiswa dilahan praktik yang belum didapatkan dipendidikan,
sehingga kualitas pendidikan pun dapat ditingkatkan khususnya program studi DIII
Kebidanan Pondok Pesantren Assanadiyah Palembang.
3. Bagi Mahasiswa
·
Diharapkan
mahasiswa mampu dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu yang hamil normal.
DAFTAR PUSTAKA
Comments