MAKALAH FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Sosiologi tentang Faktor Penghambat Perubahan Social
, ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima
kasih pada Bapak/Ibu Guru mata Pelajaran Sosiologi yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai faktor penghambat perubahan sosial. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
Pada dasarnya
setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan
akan mengalami apa yag dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya
perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan sutu
perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian
dibandingkan dengan keadaan masyarakat pada masa lampau. Perubahan-perubahan
yang terjadi dalam masyarakat, pada intinya merupakan suatu proses yang terjadi
terus menerus, ini arinya bahwa masyarakat pada kenyataannya akan mengalami
perubahan-perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi pada suatu masyarakat dengan
masyarakat yang lain tidaklah sama.
Perubahan sosial
adalah segala perubahan yang terjadi dalam lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat, yang memengaruhi sistem
sosialnya. Tekanan pada definisi tersebut adalah pada lembaga masyarakat
sebagai himpunan kelompok manusia dimana perubahan memengaruhi struktur
masyarakat lainnya. Perubahan sosial terjadi karena adanya perubahan dalam
unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti misalnya
perubahan dalam unsur geografis, biologis, ekonomis, dan kebudayaan.
Perubahan sosial
merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan dalam kebudayaan mencakup
semua bagian, yaitu meliputi kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat,
dan lainnya. Akan tetapi, perubahan tersebut tidak memengaruhi organisasi
sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih luas
dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian, dalam prakteknya di lapangan
kedua jenis perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan.
Dalam setiap
prakteknya di lapangan, perubahan sosial dapat terjadi sangat lambat maupun
sangat cepat. Hal ini tergantung pada faktor-faktor yang menunjang perubahan
sosial dalam masyarakat tersebut. Pada konsep-konsep yang ada, faktor-faktor
ini dibagi menjadi 2, yakni faktor pendukung dan faktor penghambat.
Faktor-faktor ini lah yang menentukan bagaimana laju perubahan sosial dalam
masyarakat. Untuk pembahasan lebih lanjut, kedua faktor ini akan penulis
jelaskan pada bab Tinjauan Pustaka.
Beberapa rumusan masalah yang dapat
dikaji dari uraian-uraian di atas, antara lain:
1)
Pengertian perubahan Sosial?
2)
Faktor Penghambat Perubahan Sosial?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk Memenuhi
tugas mata pelajaran Sosiologi
BAB
II
PEMBAHASAN
Perubahan sosial
adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat yang mencakup perubahan
dalam aspek-aspek struktur dari suatu masyarakat, atau karena terjadinya
perubahan dari faktor lingkungan, dikarenakan berubahnya sistem komposisi
penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem hubungan sosial, maupun
perubahan pada lembaga kemasyarakatannya. Perubahan ini menyangkut pada seluruh
segmen yang terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan sosial dalam
masyarakat bukan merupakan sebuah hasil atau produk tetapi merupakan sebuah
proses. Perubahan sosial merupakan sebuah keputusan bersama yang diambil oleh
anggota masyarakat. Konsep dinamika kelompok menjadi sebuah bahasan yang
menarik untuk memahami perubahan sosial.
Berdasarkan besar
kecilnya pengaruh yang terjadi pada masyarakat, perubahan sosial dibagi menjadi
2, yakni perubahan sosial yang besar dan perubahan sosial yang kecil. Perubahan
sosial yang besar pada umumnya adalah perubahan yang akan membawa pengaruh yang
besar pada masyarakat. Misalnya, terjadinya proses industrialisasi pada
masyarakat yang masih agraris. Di sini lembaga-lembaga kemasyarakatan akan
terkena pengaruhnya, yakni hubungan kerja, sistem pemilikan tanah, klasifikasi
masyarakat, dan lainnya.
Sedangkan perubahan
sosial yang kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur
struktur sosial yang tidak membawa akibat yang langsung pada masyarakat.
Misalnya, perubahan bentuk potongan rambut pada seseorang, tidak akan membawa
pengaruh yang langsung pada masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan
tidak akan menyebabkan terjadinya perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
Di dalam proses
perubhan tidak selamanya hanya terdapat faktor pendorong saja, tetapi juga ada
faktor penghambat terjadinya proses perubahan tersebut. Faktor penghalang
tersebut antara lain:
1)
Perkembangan ilmu pengetahuan yang
lambat
Terlambatnya ilmu
pengetahuan dapat diakibatkan karena suatu masyarakat tersebut hidup dalam
keterasingan dan dapat pula karena ditindas oleh masyarakat lain.
2)
Sikap masyarakat yang tradisional
Adanya suatu sikap
yang membanggakan dan memperthankan tradisi-tradisi lama dari suatu masyarakat
akan berpengaruh pada terjadinya proses perubahan. Karena adanya anggapan bahwa
perubahan yang akan terjadi belum tentu lebih baik dari yang sudah ada.
3)
Adanya kepentingan yang telah
tertanam dengan kuatnya.
Organisasi sosial
yang telah mengenal system lapisan dapat dipastikan aka nada sekelompok
individu yang memanfaatkan kedudukan dalam proses perubahan tersebut. Contoh,
dalam masyarakat feodal dan juga pada masyarakat yang sedang mengalami
transisi. Pada masyarakat yang mengalami transisi, tentunya ada
golongan-golongan dalam masyarakat yang dianggap sebagai pelopor proses
transisi. Karena selalu mengidentifikasi diri dengan usaha-usaha dan
jasa-jasanya, sulit bagi mereka untuk melepaskan kedudukannya di dalam suatu
proses perubahan.
4)
Kurangnya hubungan dengan masyarakat
lain.
Hal ini biasanya
terjadi dalam suatu masyarakat yang kehidupannya terasing, yang membawa akibat
suatu masyarakat tidak akan mengetahui terjadinya perkenmbangan-perkembangan
yang ada pada masyarakat yang lainnya. Jadi masyarakat tersebut tidak
mendapatkan bahan perbandingan yang lebih baik untuk dapat dibandingkan dengan
pola-pola yang telah ada pada masyarakat tersebut.
5)
Adanya prasangka buruk terhadap
hal-hal baru.
Anggapan seperti
inibiasanya terjadi pada masyarakat yang pernah mengalami hal yang pahit dari
suatu masyarakat yang lain. Jadi bila hal-hal yang baru dan berasal dari
masyarakat-masyarakat yang pernah membuat suatu masyarakat tersebut menderita,
maka masyarakat ituakan memiliki prasangka buruk terhadap hal yang baru
tersebut. Karena adanya kekhawatiran kalau hal yang baru tersebut diikuti dapat
menimbulkan kepahitan atau penderitaan lagi.
6)
Adanya hambatan yang bersifat
ideologis.
Hambatan ini
biasanya terjadi pada adanya usaha-usaha untuk merubah unsur-unsur kebudayaan
rohaniah. Karena akan diartikan sebagai usaha yang bertentangan dengan ideologi
masyarakat yang telah menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat tersebut.
7)
Adat atau kebiasaan
Biasanya pola
perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu masyarakat akan selalu dipatuhi dan
dijalankan dengan baik. Dan apabila pola perilaku yang sudah menjadi adat
tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan sulit untuk merubahnya,
karena masyarakat tersebut akan mempertahankan alat, yang dianggapnya telah
membawa sesuatu yang baik bagi pendahulu-pendahulunya.
Faktor-faktor yang
menghalangi terjadinya proses perubahan tersebut, secara umum memang akan
merugikan masyarakat itu sendiri. Karena setiap anggota dari suatu masyarakat
umumnya memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih daripada yang
sudah didapatnya. Hal tersebut tidak akan diperolehnya jika masyarakat tersebut
tidak mendapatkan adanya perubahan-perubahan dan hal-hal yang baru.
Faktor penghambat
dari proses perubahan social ini, oleh Margono Slamet dikatakannya sebagai
kekuatan pengganggu atau kekuatan bertahan yang ada di dalam masyarakat.
kekuatan bertahan adalah kekuatan yang bersumber dari bagian-bagian masyarakat
yang:
a)
Menentang segala macam bentuk
perubahan. Biasanya golongan yang paling rendah dalam masyarakat selalu menolak
perubahan, karena mereka memerlukan kepastian untuk hari esok. Mereka tidak
yakin bahwa perubahan akan membawa
perubahan untuk hari esok.
b)
Menentang tipe perubahan tertentu
saja, misalnya ada golongan yang menentang pelaksanaan keluarga berencanasaja,
akan tetapi tidak menentang pembangunan-pembangunan lainnya.
c)
Sudah puas dengan keadaan yang ada.
d)
Beranggapan bahwa sumber perubahan
tersebut tidak tepat. Golongan ini pada dasarnya tidak menentang perubahan itu
sendiri, akan tetapi tidak menerima perubahan tersebut oleh karena orang yang
menimbulkan gagasan perubahan tidak dapat mereka terima. Hal ini dapat
dihindari dengan jalan menggunakan pihak ketiga sebagai penyampai gagasan
tersebut kepada masyarakat.
e)
Kekurangan atau tidak tersedianya
sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan diinginkan.
f)
Hambatan tersebut selain dari
kekuatan yang bertahan, juga terdapat kekuatan pengganggu. Kekuatan pengganggu ini bersumber dari:
g)
Kekuatan-kekuatan di dalam
masyarakat yang bersaing untuk memperoleh dukungan seluruh masyarakat dalam
proses pembangunan. Hal ini dapat menimbulkan perpecahan, yang dapat mengganggu
pelaksanaan pembangunan.
h)
Kesulitan atau kekomplekkan
perubahan yang berakibat lambatnya penerimaan masyarakat terhadap perubahan
yang akan dilakukan. Perbaikan gizi, keluarga berencana, konservasi hutan dan
lain-lain, adalah beberapa contoh dari bagian itu.
i)
Kekurangan sumber daya yang
diperlukan dalam bentuk kekurangan pengetahuan, tenaga ahli, keterampilan,
pengertian, biaya dan sarana serta yang lainnya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Suatu perubahan
social dalam kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
bertindak sebagai pendukung dan penghambat jalannya proses perubahan social
tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam masyarakat itu
sendiri (internal factor) serta juga dapat berasal dari luar lingkupan
masyarakat (External factor). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan
masyarakat berdasarkan arah antara lain, Internal Factor yang didalamnya
terdapat pelbagai faktor, Dinamika Penduduk, Penemuan-penemuan baru, Munculnya
pertentangan, dan Terjadinya Pemberontakan. Sedangkan faktor yang kedua adalah
External Factor, terdiri dari Bencana Alam, Perang dan Kebudayaan masyarakat
lain.
Faktor penghambat
perubahan social antara lain, perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat, sikap
masyarakat yang tradisional, adanya kepentingan yang telah tertanam dengan
kuatnya, kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, adanya prasangka buruk
terhadap hal-hal baru, adanya hambatan yang bersifat ideologis dan adat atau
kebiasaan.
B. Saran
Perubahan sosial
dalam masyarakat tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, olehnya itu kita
sebagai bagian dari kelompok sosial harus berusaha mengendalikan perubahan itu
ke arah yang positif agar budaya yang terbentuk dari perubahan sosial dapat
memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup manusia yang makmur dan damai.
DAFTAR
PUSTAKA
Comments